Seorang sahabat bertanya kepada saya bahagia itu seperti apa?
Saya menjawab pertanyaanya dengan santai fersi saya,
Bahagia itu saat dimana kita dapat membahagiakan orang lain dan diri kita.
Lalu ia menjawab "apakah mungkin kita mampu menjalani keduanya? Padahal sering kali kebahgiaan orang lain belum tentu membahagiankan diri kita?".
Sejenak saya tersenyum untuk meredakan ekspresi yang dimunculkan oleh sahabat saya.
Ikhlas membahagiakan orang lain karena Allah, InsyAllah kita juga akan bahagia.
Saya tersadar bahwa jawaban saya membuatnya tersadar dari apa yang selama ini ia pendam.
Lalu bercucuranlah air matanya,,,,sambil menangis terisak2, ia mulai menceritakan masalahnya.
Singkat kata ia dari keluarga yang berkecukupan namun kurang harmonis. Saya tidak akan menceritakan kisahnya atau apapun.
Saya hanya ingin berbagi dengan semuanya dan berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk kita.
Bahwa sangat besar efek yang ditimbulkan dari sebuah trauma masa kecil, goresan2 kesedihan, kekecewaan, kemarahan, dan rasa tidak dapat berbuat apa2 didalam dirinya
kini telah membentuk suatu karakter dirinya.
Ia sudah tidak mampu lagi menangis, tidak mampu mendiskripsikan perasaan kecewa atau kesedihan lagi. Ia hanya mengerti bahwa ia harus kuat dan terlihat normal dan biasa.
Padahal sesungguhnya didalam hatinya penuh dengan luka luka kecil tipis yang selalu mengiris-iris perasaannya.
Alangkah kasihannya sahabatku, engkau pasti sangat menderita, sangat luar biasa menyimpan dan memikul semuanya.
Tidak ada salahnya kok engkau lemahkan dirimu dan lepaskan semuanya.Itu tidak memalukan dan itu tidak membuat dirimu rendah.
Aku tidak kuat melihat semua sandiwaramu selama ini, yang semakin hari semakin menambah lukisan lukamu.
Mungkin kau tidak menyadari rasa sakit itu,, karena engkau telah teramat lama bersahabat dengannya.
Tapi tidakkah kau sadari bahwa hatimu butuh ruang yang baru, ruangan pink yang sejuk dengan wallpaper hijau mengelilinginya, serta disudut nya diberikan bunga mawar,
sehingga menambah wangi dan membuat nuansa teduh dan nyaman.
Lihatlah hatimu sekarang,,,tersayat dan merajuk untuk protes.
Ayo lunaklah,, biarkan hatimu berganti kulit, biarkan ia melepaskan jaket yang menyucuk-nyucuk dirinya,,,
Hati mu ingin selimut yang baru, yang terbuat dari benang wool australia, hangat dan nyaman.
Tidakkah kau lelah menjinjing batu karangmu sendirian?
Tidakkah menggemnggam api itu panas?
Tidakkan berselimut kaktus itu gak bagus?
Tidakkah berteman mimpi buruk itu melelahkan?
Ayolah lepaskan semuanya,,,masukkan kekecewaanmu,kesedihanmu,kemarahan dan ketidak berdayaanmu semua kedalam balon raksasa.
Dan tiuplah sebesar2nya sampai semua nafas sakitmu habis,, lalu ikatlah balon itu,ikat yang kuat, dan lepaskan.
Biarkan ia terbang tinggi dan pecah diawan dengan sendirinya, biarkan matahari yang menghancurkannya, kau tetap disini menikmati rasa ringan ini.
Ikhlaskan semuanya, seikhlas engkau melepaskan balon raksasa tadi.
Tersenyumlah dari dasar hatimu yang terdalam, sebab hatimu sekarang telah mendapati kesenangan yang diinginkannya bertahun-tahun yang lalu.
Lihatlah hatimu telah memiliki baju baru, ruangan baru, ac baru, dan sofa yang empuk,,,nyamannya ia.
Lihatlah hatimu saat ini sedang menikmati kebebasan yang selama ini ia harapkan.
Lihatlah dirimu dicermin, sedang berpelukan dengan hatimu yang baru, indah ya, cantikkan, jangan kau lepas pelukan itu ya.
Alhamdulillah,
Sekarang ayo berwudhu dan solat sambil terus memeluk hatimu, rasakan kasih sayang yang kalian munculkan.
Ceritakanlah kepada Allah, bahwa sekarang engkau telah terlahir kembali dengan Bismillah.
Subhanallah,,
Semoga ini dapat menjadi doa untuk dirinya dan sahabat-sahabatku yang sedang terlena dengan melukis hatinya dengan duriduri kecil yang tidak ia sadari.
Mari bahagiakan dirimu, ikhlaskan semuanya, mari bersahabat dengan hati yang hangat, dan berkasih sayanglah dengan Allah, Maha Pembalik Hati.
InsyAllah kita akan mampu ikhlas membahagiakan orang lain, dan ikhlas yang telah kita berikan akan berbuah kebahagiaan 1000x lipat untuk kita,amiiin.
Love
Henny